Pada jaman dahulu di negeri Perancis, ada kerajaan besar. Di
kerajaan tersebut, ada seorang pangeran muda yang tempan. Seharusnya ia sudah
beristri namun belum juga menemukan gadis yang cocok untuk jodohnya.
Ia berkata kepada Raja dan Ratu,” Istriku harus seorang
puteri yang sejati, itulah syarat utamanya.”
Maka hari itu juga pangeran pamit untuk berangkat mencari
seorang puteri sejati. Ia berkelana bertahun-tahun.
Setiap kali dilihatnya
sebuah puri, ia selalu mampir untuk melihat apakah di dalamnya ada seorang
puteri sejati. Dalam pengembaraannya itu ia banyak menjumpai wanita muda dan
cantik-cantik serta pandai, tetapi ia tidak pernah yakin apakah mereka itu
puteri sejati. Menurut pangeran, puteri sejati adalah orang yang sangat istimewa,
dan tidak banyak orang yang seperti itu.Akhirnya dengan rasa sedih pangeran pulang ke istananya. Ia
belum juga menemukan puteri yang dicarinya.
Pada suatu malam, terjadi badai
besar di sekeliling puri tempat tinggal pangeran. Hujan menerpa dinding puri
yang sudah tua, dan sesekali Guntur menggelegar di angkasa. Ketika kilat
menyambar di langit, Nampak bayangan kecil tertatih, dan mengetuk pintu.
Tetapi situasi yang menyeramkan di luar membuat takut para
pelayan. Mereka malah bersembunyi. Maka Raja sendiri yang pergi ke pintu untuk
melihat siapa yang berada di luar malam-malam begini. Ketika pintu dibuka, Raja
pun terkejut. Ia melihat seorang gadis cantik berdiri di luar. Gadis cantik
yang masih muda itu menggigil, badannya basah kuyup dari kepala hingga kaki.
“Jangan berdiri di luar, cepat masuklah!” seru Raja. Raja
menuntun gadis yang tidak dikenalnya itu ke ruang yang hangat. Ratu dan
pangeran juga berada disitu. Pangeran sangat takjub dan terpesona melihat
kecantikan gadis itu dan merasa jatuh cinta kepadanya.
Gadis tersebut membungkuk hormat dan mengaku bahwa dirinya
dalah puteri yang sejati. Untuk membuktikan perkataan gadis itu, maka Ratu
mengujinya. Di alas tempat tidur paling bawah, Ratu meletakkan sebutir kacang
kapri, kemudian ditumpukkan kasur-kasur di atasnya, sampai-sampai diperlukan
tangga untuk naik dan turun.
“Selamat tidur anakku, semoga mimpi yang indah,” ujar Ratu.
Keesokan harinya Ratu menemui gadis tersebut karena ingin
mengetahui apakah rencananya berhasil atau tidak, dan ternyata gadis itu sudah
bangun.
“Bagaimana tidurmu anakku?” tanya Ratu.
“Maaf, rasanya saya tidak dapat tidur, sepertinya ada
sesuatu yang keras di bawah kasur ini sehingga badan saya ngilu semua.” Kata si
Gadis.
Ratu tersenyum,” Dia memang puteri sejati, kulitnya begitu
peka sehingga ia terganggu oleh sebiji kacang kapri di bawah kasur bertumpuk
yang sebanyak ini.”
Ratu segera menemui pangeran dan menceritakan semuanya.
“Sudah kuduga sejak semula, dia memang puteri sejati,” kata Pangeran dengan
bahagia.
Lalu pangeran menghampiri gadis itu, “Maukah puteri menjadi
istriku?”
Puteri tersenyum malu, “AKu mau…!”
Dan akhirnya sang Pangeran menemukan gadis yang
diidamkannya, kemudian mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia.
No comments:
Post a Comment