Teori Terbentuknya Alam Semesta Berdasarkan Al - Quran

Keberadaan alam semesta ini menunjukkan bahwa adanya Dzat Pencipta yang telah menciptakan alam beserta seisinya. Sudah banyak teori - teori yang disampaikan para ilmuwan mengenai proses terbentuknya alam semesta ini. Satu hal yang harus kita ketahui adalah, Kitab Suci umat Islam, Al Qur'anul Karim, telah menjelaskan bagaimana terbentuknya alam semesta ini, jauh sebelum ilmuwan bumi mengajukan hipotesisnya tentang teori terbentuknya alam semesta.

Allah berfirman dalam surat Al-Qasas : 72 mengenai bukti kekuasaan Allah yang berkaitan dengan fenomena siang-malam di bumi :

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا اِلَي يَوْمِ الْقِيمَةِ مَنْ اِلهٌ غَيْرُ اللهِ يَأْ تِيْكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُوْنَ فِيْهِ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ (القصص: ٧٢)

Artinya : "Katakanlah : Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus - menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu dimana kamu beristirahat padanya (malam)? Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?" (Al Qasas : 72)

Ada beberapa Ilmuwan non-muslim yang juga mengungkapkan hipotesisnya mengenai terbentuknya alam semesta (termasuk bumi, langit, dan matahari) :

1. PLATO (400 SM)

" Bumi itu datar dengan langit yang disangga oleh dua tiang di kiri dan kanan"

Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan Plato, Allah berfirman dalam Al - Qur'an surat Ar-ra'd : 2
 

اللهُ الَّذِي رَفَعَ السَّموتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ السْتَوي عَلَي الْعَرْشِ وَسَخَّرَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَكُلٌّ يَّجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّي يُدَبِّرُاْلأمْرَ يُفَصِّلُ اْلأيتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَآءِرَبِّكُمْ تُوْكِنُوْنَ (الرعد : ٢) 

 Artinya : "Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas (menguasai) Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu" (Ar-ra'd : 2)

2. PTELOMEUS (240 M)

"Bumi itu datar"

 3. COLUMBUS (900 M)

"Bumi itu bulat dan bumi adalah pusat edar (Geosentris)"

 4. COPERNICUS (1500 M)

"Pusat edar bukan bumi, pusat edar adalah matahari"

 5. GALILEO - GALILEI (1600 M)

"Matahari adalah pusat edar (setelah menggunakan teropong bintang)"

 6. KANT and PULITZER (Abad 19)

"Langit, bumi, dan semua benda-benda jagat raya tercipta sedemikian adanya dan tetap terus seperti ini"

 Dalam hipotesis mereka dijelaskan bahwa alam semesta ini memang dulunya ada dan peristiwa yang terjadi di alam adalah kejadian umum yang terjadi sejak dulu. Dengan kata lain, mereka menyimpulkan bahwa alam semesta tidak ada yang menciptakan.

7. ALBERT EINSTEIN (1915)

"Teori alam semesta tidak mungkin statis (relativitas)"

 8. EDWIN HUBBLE (1929)

"Langit dan bumi adalah sesuatu yang padu, kemudian terjadi ledakan besar (Bigbang)"

Hipotesis Hubble ini kemudian dijelaskan di dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya' : 30

 

اَوَلَمْ يَرَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآاَنَّ السَّموتِ وَاْلأَرْضَ كَا نَتَارَتْقًا فَفَتَقْنهُمَا وَ جَعَلْنَا مِنَ الْمآءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ (الانبياء : ٣٠)

Artinya : "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian KAmi pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al-Anbiya : 30)

Ledakan yang membentuk alam semesta

(mirip seperti mawar merah)

Menurut teori Bigbang, Kabut BIGBANG yang terbentuk terlihat seperti mawar merah dengan kilapan minyak, hal ini telah tercantum dalam Al-Qur'an surat Ar-Rahman : 37-38

فَإِذَاانْشَقَّتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةًكَا لدِّهَاِن (٣٧) فَبِأَيِّ ألآَءِرَبِّكُمَا تُكَذِّبنِ (٣٨)

Artinya : "Maka apabila langit telah terbelah menjadi mawar merah seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman : 37-38)

Satu hal yang perlu kita ketahui adalah semua teori penciptaan alam semesta sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW pada abad 7.