Dahulu kala ada seekor serigala yang tinggal bersama
betinanya. Suatu hari sang Betina berkata,
“Sayangku, hari ini aku ingin makan siang dengan ikan.
Mengapa kau tidak pergi ke sungai untuk menangkap beberapa ekor?”
“Baiklah sayangku, setelah joran kailku selesai aku akan
segera berangkat,” jawab serigala jantan.
Sang Serigala duduk di tepi sungai dengan joran kailnya. Dia
sudah menunggu lama sekali, akan tetapi dia tidak dapat menangkap seekor ikan
pun.
“Apa yang harus kulakukan sekarang? Istriku akan sangat
marah kepadaku,” kata sang Serigala jantan dengan cemas.
Kemudian ia melihat dua ekor berang-berang sedang
berenang-renang di dalam air. Tiba-tiba keduanya menyelam dalam air dan muncul
kembali dengan seekor ikan besar. Mereka menariknya ke tepi sungai.
“Aku ingin bagian yang lebih besar karena aku yang lebih
dulu melihatnya,” kata berang-berang yang pertama.
“Aku yang menangkapnya, jadi aku yang patut mendapat bagian
yang lebih besar,” kata berang-berang kedua dengan marah.
Keduanya mulai bertengkar. Sang Serigala duduk agak menjauh
menyaksikan keduanya berkelahi.
“Betapa bodohnya kedua berang-berang ini! Sekarang
kesempatanku mendapatkan ikan untuk betinaku,” pikir si Serigala. Kemudian sang Serigala mendekati kedua binatang itu.
“Mengapa kalian berdua bertengkar? Barangkali aku dapat
membantu?”
“Oh ya?” jawab berang-berang hampir bersamaan.
“Kami berdua telah menangkap ikan ini bersama-sama dan kami
tak tahu bagaimana membaginya.”
“Aku ingin bagian yang lebih besar,” kata berang-berang
kedua, dan mereka mulai bertengkar.
“Kalian berdua, berhentilah berkelahi!” kata serigala. “Bila
kalian mau, aku akan membagi ikan ini untuk kalian berdua supaya adil.”
“Benarkah demikian wahai serigala?” kata berang-berang
dengan penuh semangat. “Anda sangat baik hati.”
“Sekarang beri aku pisau yang tajam,” kata serigala licik
tersebut.
Ia mengambil pisau dan memotong Kepala ikan itu. “Ini
bagianmu,” ia berkata pada berang-berang pertama.
Ia kemudian memotong Ekor ikan itu. “Ini bagianmu,” katanya
pada berang-berang kedua.
Kemudian sang Serigala sendiri mendapatkan bagian ikan yang
terbaik dan tergemuk. “Potongan ini adalah upahku atas pemecahan masalah
kalian.” Sambil berkata demikian sang Serigala berlari pulang sebelum
berang-berang itu mengejarnya.
Berang-berang melengak, mereka baru tahu kalau baru saja
ditipu oleh serigala licik, sepertinya menolong, ternyata malah merampok.
“Betapa bodohnya kita ini!” kata berang-berang pertama.
“Kita kehilangan makan siang kita yang lezat akibat
kebodohan kita sendiri,” kata berang-berang kedua.
Kedua berang-berang itu pulang kembali dengan wajah agak
murung, tetapi mereka telah mendapatkan pengalaman berharga agar tidak selalu
mementingkan dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment